RSS

Lontong Balap bikin Kalap

Bila anda ke Surabaya pasti menemui salah satu makanan khasnya yaitu Lontong Balap. Menurut cerita, dahulu lontong balap masih dijual dalam gentong-gentong yang berat dan dipikul ke seluruh kota. Gentong-gentong yang berat menyebabkan para penjual lontong balap ini seraya memikul harus berjalan cepat-cepat, menimbulkan kesan berpacu (dalam bahasa Jawa: balapan). Pada masa sekarang lontong balap lebih sering dijual dalam kereta dorong, meski demikian nama lontong balap tetap tidak berubah. Dan itulah sejarah darimana nama Lontong Balap ini berasal.
Para pedagang Lontong Balap yang menjadi asal muasal nama makanan tersebut sebelumnya sering mangkal di depan pasar Wonokromo Lama sebelum pasar itu kemudian terbakar. Pasar tersebut sekarang menjadi area pertokoan modern dengan nama Darmo Trade Center (DTC), sedangkan para pedagang yang sebelumnya mangkal di sana mulai tersebar ke berbagai tempat.
Bila anda malas beradu balap dengan pedagang Lontong Balap keliling maka mencari tempat pedagang tersebut biasa mangkal adalah satu-satunya jalan untuk merasakan gurihnya kuliner satu ini. Salah satu tempat mangkal pedagang lontong balap ada di depan bekas gedung bioskop Garuda tepatnya di jalan Kranggan yang berada tidak jauh dari pusat bisnis Surabaya era 70-80an yaitu Pasar Blauran. Di sana anda akan menemukan berderet pedagang Lontong Balap menjajakan dagangannya. Salah satu pedagang yang terkenal di sana adalah Pak Gendut.
Sesuai dengan namanya, maka bila anda bertemu dengan salah satu pedagang dengan perawakan gendut maka itulah beliau. Dengan duduk di belakang tempatnya beliau dengan sigap akan memotong lontong, tahu dan lento, kemudian sebelum diberi kuah dengan berlimpah taoge di dalamnya dan tak lupa taburan bawang goreng dan kecap serta bumbu petis di dalamnya. Pokokny hampir tidak ada makanan khas Surabaya yang tak ternoda oleh bumbu petis.
Jika anda penyuka pedas, maka anda tinggal meminta kepada pak Gendut untuk menambahkan sambal petisnya. Maka dengan senang hati pak Gendut akan memberikannya hingga anda berkeringat dan menjadi kalap karena kepedasan.
Tetapi bila anda merasa porsi Lontong Balap Garuda terlalu banyak bagi perut mungil anda, ada pilihan satu tempat lagi untuk menikmati makanan ini yaitu di Lontong Balap Rajawali yang terletak di jalan Rajawali, dekat dengan pusat grosir Jembatan Merah Plasa (JMP) atau tepatnya di depan SPBU jalan Rajawali. Porsi Lontong Balap di tempat ini pas bagi perut, rasanya tidak kalah gurih dengan Lontong Balap Garuda.
 Dan bagi anda yang tidak terlalu menyukai petis maka tempat ini cocok bagi anda, tetapi bagi yang tidak pas bila belum diberi bumbu petis, tidak usah khawatir karena di setiap meja disediakan sambal petis. Salah satu yang menjadi ciri khas Lontong Balap Rajawali adalah minumannya. Anda bisa memilih mulai dari teh, jeruk, es kelapa muda atau bila anda penyuka minuman tradisional di sini juga menyediakan beras kencur, sinom atau temulawak yang ternyata cocok juga sebagai teman makan lontong balap.
Ada beberapa tips bila anda ingin menikmati lontong balap, diantaranya ialah bila anda ingin membeli lontong balap usahakan di siang hari, jangan terlalu pagi atau terlalu sore karena beberapa pedagang lontong balap berjualan pada pukul 08.00 – 16.00 WIB. 
Selain itu jangan lupa sate kerang disertakan dalam menikmati lontong balap dan minta piring tersendiri dengan bumbu sambal petis. Bila anda kepedasan pesanlah teh hangat untuk minumnya, bukannya es kelapa muda karena bila itu anda lakukan maka selain pedas tak punah, perutpun akan kekenyangan yang mengakibatkan anda tidak mampu bergerak selama beberapa waktu.


Happy Culinary ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Salam kenal ^^
Mari nongkrong di Angkrengan dan share bersama seputar kuliner..